Untukmu, seseorang yang pernah ada di masa
laluku. Terimakasih atas waktu yang dulu pernah kamu berikan. Atas perhatian yang dulu tercurahkan.
Atas harapan yang akhirnya kamu patahkan. Dan atas luka yang kamu tinggalkan.
Jujur saja, mengenalmu adalah suatu
kebahagian untukku, dulu. Ah, sudahlah. Aku sudah tak ingin mengingat yang
dulu. Walaupun dengan menulis ini sama artinya dengan membuka kembali semua tentangmu.
Ya, aku tahu itu.
Terimakasih pula atas kesabaranmu
menghadapi keegoanku. Walaupun akhirnya kamu menyerah. Kenapa? Stok sabarmu
habis? Kamu sudah tak sanggup dengan keegoanku. Itu katamu dulu. Kata – kata yang
akan selalu kuingat. Semudah itukah kamu menyerah? Tak mau kah kamu sedikit
lagi saja memperjuangkanku? Aku yang katamu dulu adalah masa depanmu.
Ketahuilah, tulisan ini bukan wujud
permohonanku mengharap kamu kembali dalam hidupku. Bukan pula sebuah penyesalan
atas perpisahan kita. Karena aku sadar, seindah apapun kenangan yang mungkin
pernah kita lewati dulu bukanlah sesuatu yang Dia ridhoi. Dan kurasa,
perpisahan kita adalah sebaik – baiknya jalan.
Lewat tulisan ini aku ingin menyampaikan…
Selamat ulang tahun untukmu. Semoga dengan
berkurangnya jatah hidupmu di dunia ini, kamu bisa menjadi hamba-Nya yang lebih
baik. Maaf atas segala kesalahanku dulu. Aku berharap, perpisahan kita memberi
banyak pelajaran untukmu. Semoga, tidak ada lagi perempuan yang kamu patahkan
harapannya. Jangan ada lagi perempuan yang kamu padamkan mimpi – mimpi masa
depannya. Cintailah perempuanmu kelak sesuai dengan kaidah – kaidah dan cara
yang Dia ridhoi.
Sebab hanya ada dua pilihan. Halalkan atau
tinggalkan…
Sekian, semoga kamu selalu dalam
lindungan-Nya.
#OneDayOnePost
#MenulisSetiapHari
Woww.. Blognya kereeen, mbak. Bikin mupeng deh. Hehehe
ReplyDeleteWoww.. Blognya kereeen, mbak. Bikin mupeng deh. Hehehe
ReplyDeletemakasih mba atik sdh mampir :)
ReplyDelete