Satu sahabat yang tulus is better than seribu teman yang modus

        

Stone Garden-Bandung

Punya banyak teman? Yakin mereka semua tulus? Jangan-jangan mereka cuma modus. Baik di depan tapi ngomongin kita di belakang. Ups ! woles…artikel ini tidak bermaksud menyuruh kalian suudzon kok. Tulisan ini hanya media saya untuk menyalurkan unek-unek.#peace^^

 Memang tidak ada manusia yang sempurna, termasuk saya sendiri. Tapi bukankah dengan ketidaksempurnaan itu harusnya kita saling melengkapi? Bukan menggunakannya sebagai alasan untuk berbuat sesuka hati. Wajarlah namanya juga manusia ! begitu katanya. Iya sih wajar, tapi itu tidak baik. Apa masih wajar kalau terus dilakukan?

Oke, saya ambil contoh. Ini real, fakta hehe. Saya punya teman, sebut saja namanya si A. Dia berteman baik dengan si B. Mereka terlihat dekat sekali, sering jalan berdua. Sampai orang tua mereka juga saling kenal. Suatu hari si A menceritakan pengalamannya jalan-jalan bersama si B. Di tengah ceritanya, tiba-tiba si A menceritakan kelakuan si B yang menurut saya kurang baik.

Well, masihkah itu di sebut wajar? Lumrahnya manusia? Oke, kalau memang itu wajar dan lumrah. Tapi bukankah lebih baik jika kita menyimpan keburukan sahabat kita? Toh, kita tidak rugi kan? Bagaimana perasaan kita jika kita ada di posisi si B? Meskipun, tidak menutup kemungkinan si B juga “ngomongin” si A di belakang(Gak ada yang bener, hihi..)

Tapi hal itu tidak lantas membuat kita jadi malas berteman ya. Carilah teman sebanyak mungkin. Dunia kita akan sepi tanpa mereka. Tapi, berusahalah menjadi teman yang baik. Minimal dengan tidak membuka aibnya. Bukankah Allah akan menutup aib kita di dunia dan di akhrat jika kita menutupi aib orang lain di dunia? Jadi menurut saya, cari teman itu gampang ! yang susah itu cari sahabat. Karena sahabat yang baik tidak akan membuka aib sahabatnya sendiri:)

#OneDayOnePost

#FebruariMembara

#10 Feb