Aku mencintainya,
bahkan hingga detik ini. Perpisahan itu nyatanya tak mengubah perasaanku.
Namun, kubiarkan dia tetap pergi. Meski setelah itu aku harus mengobati lukaku,
sendiri. Dia tak pernah tahu, ada banyak hal di hidupku yang membuatku terus
mengingatnya. Bayangkan, saat seekor kucing melintas, aku kembali mengingatnya.
Aku melintasi rel, aku mengingatnya. Orang menyebut Jogja, lagi-lagi aku
mengingatnya.Kucing, kereta, Jogja dan
entahlah kenapa selalu saja ada hal yang membuatku mengingatnya. Tuhan, aku telah
melepaskannya, seperti yang Kau ingin. Aku tahu Kau tak mungkin mengambil
sesuatu dariku jika itu baik untukku. Tapi jika harus melupakannya, aku tak
bisa. Maka Tuhan, saat ini aku mohon kuatkan aku untuk menerima. Pudarkan rasa
ini perlahan, hingga esok rasa ini benar-benar hilang. Dia yang di sana, apa kabar?
Aku tak tahu, dan tak mencoba ingin tahu. Biar ini rahasiaku dengan-Mu saja ya,
Tuhan. Agar esok lusa bila harus kutelan kenyataan dia bukan untukku, aku tak
terlalu malu. Tapi kuyakin, sejauh apapun jarak aku dan dia sekarang, bila Kau
ingin aku bersamanya, itu pasti akan terjadi, entah dengan cara yang bagaimana.
Kuserahkan keputusan besar ini pada-Mu. Bersama dia atau orang lain, aku
percaya itu adalah orang terbaik pilihan-Mu. Hanya saja saat ini aku kangen,
boleh? #OneDayOnePost #FebruariMembara
Kangen? Boleh banget! Heheheh
ReplyDeleteMksh mbak sabrina dah sempetin baca tulisankuπ
DeleteEhem.. π
ReplyDeleteKnp mba atik π
DeleteAku juga kangen ah,. Apalagi pas yang jogja.:)
ReplyDeleteDuuhh bawa2 Jogja bikin aku tambah kangen aja nih mbak marisa...
Delete#ehh π
Aku juga kangen ah,. Apalagi pas yang jogja.:)
ReplyDeleteHihihi dududuh πππ
ReplyDeleteBoleeeeeh mbak.. kangen, kangen, kangen..
ReplyDeleteMksh mbak ella dah mampir :)
ReplyDelete