Entah kamu orang yang keberapa dari mereka
yang sebelumnya juga telah menanyakan hal itu padaku. Dan ini kesekian kalianya
aku harus terpaksa tersenyum sambil menjawab “belum.” Terpaksa? Kenapa aku
harus terpaksa? Iya. Pertanyaan itu awalnya biasa saja di telingaku. Namun
seiring berjalannya waktu, semakin banyak yang menanyakannya semakin membuat
sesak di dada.
Tak jarang aku berfikir, sudah teramat tua
kah aku untuk sendiri? Sehingga kamu dan mereka seolah menganggap “aneh” di
usiaku yang dua tahun lagi memasuki seperempat abad ini masih sendiri?
Demikiankah? Atau apa yang ada di fikiran kalian? Coba jelaskan, aku ingin
mengerti.
Jangan tanya kenapa, karena bahkan aku
sendiri tak tahu. Menikah? Siapa yang tak mau. Aku juga sama sepertimu, pun
ingin seperti kalian. Bersatu membangun keluarga bersama jodoh pilihan-Nya.
Mengandung buah hati, lalu melahirkannya. Sempurna sudah hidup seorang wanita
kala itu.
Tapi, aku bisa apa saat ini? Saat Tuhan
masih enggan mempertemukanku dengannya. Sekarang Tuhan masih ingin aku sendiri.
Mungkin aku belum layak disandingkan dengannya. Atau entah alasan apa lagi aku
pun tak tahu. Aku mungkin memang tidak seberuntung kalian yang telah lebih dulu
menikah. Tapi, bukankah menikah itu bukan sebuah perlombaan?
Kalian mungkin tidak pernah ada di
posisiku. Aku mengerti jika kalian tidak memahami perasaanku. Tapi aku minta,
berhentilah menanyakan itu. Sebab aku sendiri tak mampu menjawabnya.
Terimakasih, mungkin itu adalah wujud peduli kalian padaku. Tapi percayalah,
tiap tanya yang kalian lontarkan itu menambah sesak di dada. Dan sering
membuatku bergumam dalam hati, Tuhan…aku juga ingin menikah.
#OneDayOnePost
aku lebih parrrrrrraaaaah. udah ditanya kapan nikah lebih sering dari pada kamu. umur udah 25. 3 tahun diberondong "kapan nikah"?
ReplyDelete