Ceritanya ini tuh sedikit lanjutan dari cerbung aku kemarin (baca yaa), hihi...
agak aneh sih, kayak bukan cerpen. malah jadi kayak semacam cerita ahah..
biarin ahh, check this out ^^
agak aneh sih, kayak bukan cerpen. malah jadi kayak semacam cerita ahah..
biarin ahh, check this out ^^
Gagah adalah orang yang kukenal lima tahun
lalu. Saat aku masuk kuliah, dia sudah di tingkat akhir. Tak banyak interaksi
diantara kami selama satu tahun belajar di kampus yang sama. Hanya pernah
sama-sama menjadi panitia acara buka bersama dan mengikuti acara bakti sosial
yang diadakan oleh kampus.
Tapi
entah mengapa aku memiliki perasaan yang berbeda kepadanya. Ya, aku tertarik
dengan Gagah. Dia lelaki yang dewasa, pintar dan humoris, aku suka. Gagah juga
sosok yang supel, ramah, dan sopan. Meskipun yang kutahu dia adalah seorang
piatu dari kecil. Tapi dia berhasil tumbuh menjadi lelaki yang berkepribadian
baik, aku salut.
Awalnya,
aku kira ini hanya rasa kagum kepada kakak tingkat. Tapi nyatanya sejak Gagah
lulus dan wisuda aku merasa ada yang hilang. Entahlah, aku juga tidak tahu. Aku
selalu berusaha menepis pikiran tentang Gagah. Apalagi salama ini dia juga
tidak pernah memberikan sinyal apapun. Impianku untuk menikah setelah wisuda
tidak terwujud. Aku belum menemukan lelaki lain yang membuat aku tertarik.
Sejauh ini Gagah masih yang terbaik.
Setahun
bekerja membuatku mulai melupakan keinginanku untuk menikah. Aku mencoba
meyakini saja bahwa suatu hari nanti jodohku pasti akan datang. Dan benar saja,
hari itu entah mimpi apa aku malamnya tiba-tiba aku mendapat proposal ta’aruf.
Aku bahkan nyaris tak percaya pengirim proposal itu adalah Gagah.
Betapa
bodohnya aku selama ini tidak pernah tahu bahwa Perwira adalah nama lengkap
Gagah. Ya Tuhan mengapa Engkau begitu sudi mengirim seorang Gagah Perwira
untukku. Andai ada kata yang lebih dari Alhamdulillah untuk memanjatkan
syukurku ini.
Proses
ta’arufku berlangsung sebulan. Aku dan Gagah mantap untuk menikah. Hari Jumat pagi
di Masjid Agung kota, Gagah mengucap janji suci itu. Air mata menjadi bukti
bahagia yang tak mampu kuungkap. Barakallahu lakuma wa baraka alaikumaa wa jama’a
bainakuma fii khaiir…doa yang dilantunkan oleh semua yang menyaksikan akad
pernikahan kami. Alhamdulilah…
#OneDayOnePOst
0 komentar:
Post a Comment