Sejak
lulus SMK tahun 2011 silam, saya memutuskan untuk merantau. Ini bukan hal mudah
untuk saya. Di usia saya yang belum genap delapan belas tahun saya harus jauh
dari keluarga, terutama mama. Saya yang selama ini selalu di urus oleh mama,
tiba-tiba harus pergi meninggalkan mama dalam waktu yang tidak sebentar.
Kenyataan yang tidak saya sukai setelah lulus SMK adalah bahwa saya tidak bisa melanjutkan kuliah. Faktor ekonomi, alasan klise yang sering kami gunakan, anak-anak yang kurang beruntung untuk bisa kuliah. Dengan merantau, saya berharap bisa mengumpulkan uang untuk kuliah.
Empat tahun saya merantau di Bekasi bekerja di dua perusahaan otomotif yang berbeda, karena kerja di sana sistem kontrak. Maksimal kontrak kerja dua tahun. Setelah itu ada yang diangkat menjadi karyawan tetap. Tapi yang belum beruntung ya harus angkat kaki dari perusahaan karena masa kontrak kerja telah usai.
Dan saya termasuk yang belum beruntung itu, hihihi. Desember 2015 kemarin, saya harus mengucapkan selamat tinggal Bekasi. Setelah habis kontrak, orang tua ingin saya pulang ke kampung saja. Tidak usah cari kerja di sana lagi, katanya. Kalau mau kerja atau mau kuliah di kampung saja.
Ini bukan masalah menurut saya. Saya tidak keberatan kalau memang orang tua saya menginginkannya. Tapi, andai Allah masih mengizinkan saya ingin bisa merantau lagi. Jauh dari keluarga memang tidak enak. Rindu, kesepian, harus mandiri, harus jaga diri. Tapi hidup di perantauan memberiku keluarga baru. Teman-teman yang bernasib sama, mereka datang dari berbagai kota yang berbeda. Pengalaman baru yang sangat berharga untuk saya.
Saat ini saya ingin merantau ke kota pelajar. Ya, Yogyakarta. Saya ingin menimba ilmu di sana. Saya ingin kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tapi kalau mengintip uang tabungan saya, sepertinya hanya cukup untuk biaya kuliah. Belum cukup kalau ditambah biaya hidup di sana. Mungkin gak ya kalau saya cari kerja part time di sana? Lalu bagaimana saya meminta izin kepada orang tua yang menginginkan saya di kampung saja? Menurut teman-teman bagaimana?
Kenyataan yang tidak saya sukai setelah lulus SMK adalah bahwa saya tidak bisa melanjutkan kuliah. Faktor ekonomi, alasan klise yang sering kami gunakan, anak-anak yang kurang beruntung untuk bisa kuliah. Dengan merantau, saya berharap bisa mengumpulkan uang untuk kuliah.
Empat tahun saya merantau di Bekasi bekerja di dua perusahaan otomotif yang berbeda, karena kerja di sana sistem kontrak. Maksimal kontrak kerja dua tahun. Setelah itu ada yang diangkat menjadi karyawan tetap. Tapi yang belum beruntung ya harus angkat kaki dari perusahaan karena masa kontrak kerja telah usai.
Dan saya termasuk yang belum beruntung itu, hihihi. Desember 2015 kemarin, saya harus mengucapkan selamat tinggal Bekasi. Setelah habis kontrak, orang tua ingin saya pulang ke kampung saja. Tidak usah cari kerja di sana lagi, katanya. Kalau mau kerja atau mau kuliah di kampung saja.
Ini bukan masalah menurut saya. Saya tidak keberatan kalau memang orang tua saya menginginkannya. Tapi, andai Allah masih mengizinkan saya ingin bisa merantau lagi. Jauh dari keluarga memang tidak enak. Rindu, kesepian, harus mandiri, harus jaga diri. Tapi hidup di perantauan memberiku keluarga baru. Teman-teman yang bernasib sama, mereka datang dari berbagai kota yang berbeda. Pengalaman baru yang sangat berharga untuk saya.
Saat ini saya ingin merantau ke kota pelajar. Ya, Yogyakarta. Saya ingin menimba ilmu di sana. Saya ingin kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tapi kalau mengintip uang tabungan saya, sepertinya hanya cukup untuk biaya kuliah. Belum cukup kalau ditambah biaya hidup di sana. Mungkin gak ya kalau saya cari kerja part time di sana? Lalu bagaimana saya meminta izin kepada orang tua yang menginginkan saya di kampung saja? Menurut teman-teman bagaimana?
#OneDayOnePost
#FebruariMembara
#9 Feb
#9 Feb
Merantaulah maka kau akan tahu betapa mahal harga tiketmu pulang hihihi...
ReplyDeleteMemang bapak ibu tinggal dimana?
Merantaulah maka kau akan tahu betapa mahal harga tiketmu pulang hihihi...
ReplyDeleteMemang bapak ibu tinggal dimana?
Percaya saja, dimana ada kemauan pasti ada jalan.. Jaman sekarang, kalau mau kreatif saha sedikit, insya Allah cari uang itu mudah.. Apalagi untuk kebaikan, menuntut ilmu..
ReplyDeleteMbak Julia : di Tegal mbak :)
ReplyDeleteBang Syaiha : iya bang, trimakasih :)