Event "Andai Dia Tahu"

Seperti yang kita semua tahu, di minggu ketiga ini kita ditantang untuk menulis pengalaman paling berkesan. That’s why sekarang aku lagi mikir, pengalaman apa ya yang bakal aku tulis di sini? Hmm…tik tok tik tok (ceritanya mikir).

Ahaa ! aku tahu (akhirnya nemu setelah mikir sehari semalam sampai lupa makan)

Aku akan menulis pengalaman aku datang di event “Andai Dia Tahu”. Yang membuatnya berkesan karena itu adalah event Ustadz Felix Siauw. Aku excited sekali.

Berawal dari seorang temanku yang memasang display picture di BBM tentang acara tersebut. Sekali lihat aku langsung tertarik dan memutuskan untuk datang ke acara itu.

Aku masih ingat betul tanggalnya. Ya, 8 November 2015. Aku dan ketiga temanku sepakat kumpul di suatu tempat jam 06.00. Setelah kami berempat sudah berkumpul, kami menunggu bus yang akan membawa kami ke Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Singkat cerita, akhirnya kami sampai juga di Universitas Al-Azhar. Kami berempat sumringah, segera melangkahkan kaki ke auditorium tempat acara akan di adakan.

Kami semakin bahagia melihat antusias para muslimah yang hadir. Mereka tampak anggun dengan gamis-gamisnya. Aku bersyukur bisa ada di tengah-tengah mereka.

“Nanti kalau ada acara kayak gini datang lagi yuuk,” kata seorang temanku sumringah.

“Iya, jangan lupa ajak aku ya..” sahut temanku yang lain tak kalah sumringah.

Aku hanya tersenyum. Ya, aku tentu ingin sekali bisa seperti ini lagi. Tapi rasanya sulit. Sebentar lagi aku akan berpisah dengan kalian. Sebentar lagi aku akan mengakhiri masa perantauanku, pikirku waktu itu dalam diam.

Tak lama pintu auditorium akhirnya dibuka, pertanda acara akan segera di mulai. Aku dan semua peserta yang hadir di persilahkan masuk. Beruntung aku dan ketiga temanku berhasil mendapatkan kursi paling depan. Kami berempat tersenyum puas waktu itu.

Acara sukses di buka oleh Ustadz Fatih Karim. Beliau mengingatkan kami tentang kematian dan betapa singkatnya hidup di dunia. Beliau bahkan sukses membuat para hadirin terisak menangis. Ibarat tanah gersang yang lama tak disiram, begitulah hatiku. Aku yang selama  ini hanya menghabiskan waktuku untuk bekerja, hampir tak pernah mendapat siraman rohani seperti itu.

Dilanjut oleh Ustadz Asep Fakhri. Saat itu suasana lebih cair, kami semua berhasil dibuat tertawa oleh gaya bercerita beliau. Acara semakin seru saat Ustadz Cahyo Ahmad Irsyad didaulat menjadi moderator. Beliau menjadi moderator saat Ustadz Felix berbincang dengan tamu undangan yaitu para muslimah hijrah, Ratna Galih dan Benefiko.

Acara berjalan lancar dan menyenangkan menurutku. Banyak ilmu yang aku dapatkan. Aku seperti handphone yang baru selesai di charger. Semangat full pokoknya. Meskipun setelah acara aku dan ketiga temanku kebingungan harus menunggu bus dimana. Ya, kami tidak tahu jalan mana yang akan dilewati bus jurusan Cibitung. Kami bingung harus keluar kampus lewat mana (maafkan kekonyolan kami yaa..)

Kami bertanya kesana kemari. Ke tukang yang sedang memperbaiki jalan, ke penjual makanan. Lucu sekali. Tapi di tengah kegalauan, kami masih sempat bergurau. Kami berempat saling bertanya. Kira-kira siapa yang nanti akan lebih dulu menikah diantara kami. Kami tertawa, teringat salah satu yang dibahas di event itu adalah masalah jodoh. Ditambah kami juga menyaksikan prosesi akad nikah di masjid kampus saat kami sholat ashar sebelum pulang. Duh jadi tambah baper deh kami yang jomblo haha…

Ditemani rintik gerimis kami menunggu bus. Perjalanan cukup macet  mungkin karena akhir pekan, ditambah hujan. Tapi insyaAllah itu tidak mengurangi kebahagiaan kami hari itu. Ini ceritaku, mana ceritamu?^^

#OneDayOnePost

#MenulisSetiapHari