“Manusia
itu makhluk kenangan. Di kepalanya akan berkumpul kenangan-kenangan masa lalu.
Tidak bisa dibuang begitu saja. Maka, menerima dan berdamai dengan masa lalu,
sama pentingnya dengan menyambut masa depan.”
Kuresapi
tulisan salah satu penulis favoritku itu, Tere Liye. Ya, aku selalu suka dengan
tulisannya. Tulisan - tulisannya selalu mampu menerobos ruang di hatiku
(aishh..bahasanya). Kupejamkan mata sejenak. Aku tak mengerti, kenapa kata
“kenangan” selalu membawa ingatanku pada sosok mu.
Ya,
kamu. Sosok di masa laluku. Sosok yang begitu istimewa, dulu. Istimewa? Apa
yang istimewa dari kamu? Entahlah. Yang aku tahu, kamu mampu membuatku nyaman bahkan
selama aku mengenal sosok bernama laki-laki (selain ayah), kamulah orangnya,
dulu.
Tak
sedikit kenangan yang kamu tinggalkan. Meski waktu perkenalan kita tak terlalu
lama. Allah mengijabah do’aku. Dulu aku meminta, agar Dia menjauhkan kita jika memang
kedekatan kita tak membawa kebaikan. Karena aku tak mau berlama-lama dengan
orang yang salah. Dan pada akhirnya kita berpisah. Memutuskan untuk melanjutkan
hidup masing-masing.
Jujur
saja, saat kamu melepasku tidak serta merta perasaanku padamu lepas begitu
saja. Tidak, percayalah. Tapi, aku bisa apa? Memintamu untuk bertahan? Tentu
tidak.
Menjauh
darimu adalah hal yang mudah untukku, pada awalnya. Ya, aku merasa menjadi
wanita paling tegar saat itu. Tapi nyatanya, waktu membawaku pada satu titik
dimana aku merindukanmu. Dan ketika semua kenangan itu menguasai otakku, aku
hanya bisa menangis.
Tapi,
ketahuilah. Rinduku, tangisku, itu bukan karena aku menginginkanmu kembali.
Tidak. Aku hanya menyesali semua yang telah terjadi. Semua kenangan itu,
seharusnya tak pernah ada. Ah, untuk apa aku menyesali. Tak berguna.
Kembali
kutatap tulisan di layar monitor, aku tersenyum lega membacanya…
“Cinta
itu boleh jadi buta, tapi dia tidak pernah tersesat untuk pulang ke pangkuan
orang – orang yang sabar dan yakin.
Lepaskanlah
cinta buta kalian-yang membuat sesak, galau. Esok lusa, jika memang jodoh, dia
akan kembali mengetuk pintu hati kita. Di momen yang tepat, saat kalian sudah
siap, dan semua sesuai rambu-rambu agama. Jika dia tidak pulang, insya Allah
akan datang penggantinya yang lebih cemerlang.
Lepaskanlah,
maka semoga yang lebih baik akan datang. Lepaskanlah, maka semoga suasana hati
akan lebih ringan.”
Terimakasih
Bang Tere, tulisanmu menguatkan aku.
#OneDayOnePost
#MenulisSetiapHari
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny